Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Perilaku Profesional Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Angkatan 2019
DOI:
https://doi.org/10.55175/cdk.v50i9.1033Kata Kunci:
Kecerdasan emosional, mahasiswa Fakultas Kedokteran, perilaku profesionalAbstrak
Latar Belakang: Mahasiswa Fakultas Kedokteran dengan kecerdasan emosional dan perilaku perfesional yang baik akan dapat memberikan kualitas pelayanan terbaik, sehingga memaksimalkan pelayanan kesehatan. Kecerdasan emosional juga diperlukan untuk pengembangan perilaku profesional. Tujuan: Mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan perilaku profesional mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura angkatan 2019. Metode: Studi analitik observasional jenis cross-sectional. Populasi penelitian merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2019. Teknik pengumpulan sampel, yaitu total sampling dengan subjek penelitian 171 orang. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil: Mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura angkatan 2019 sebagian besar memiliki tingkat kecerdasan emosional sedang dan memiliki perilaku profesional di bawah rata-rata. Terdapat hubungan positif bermakna antara variabel pengendalian diri, empati, dan keterampilan sosial pada kecerdasan emosional terhadap perilaku profesional mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura angkatan 2019.
Background: Faculty of medicine students with high emotional control will manage their feelings and emotions well to provide the best quality of service. Students need to develop their professional behavior from the beginning of educational process. Purpose: To determine the relationship between emotional intelligence and professional behavior among Faculty of Medicine students, Tanjungpura University batch 2019. Method: A cross-sectional observational analytical study. The respondents were Faculty of Medicine students, Tanjungpura University batch 2019 with a total sampling of 171 respondents. Bivariate analysis used the Spearman correlation test. Result: Students of the Medical Study Program, Faculty of Medicine, Tanjungpura University batch 2019 mostly have a moderate level of emotional intelligence and below-average professional behavior. There is a significant positive relationship between emotional intelligence and professional behavior on the variables of self-control, empathy, and social skills.
Unduhan
Referensi
Johnson DR. Emotional intelligence as a crucial component to medical education. Int J Med Educ. 2015;6:179-83.
Sutjiato M, Kandou GD, Tucunan AAT. Hubungan faktor internal dan eksternal dengan tingkat stress pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. JIKMU. 2015;5(1):30-42.
Fourianalistyawati E. Komunikasi yang relevan dan efektif antara dokter dan pasien. J Psikogenesis. 2012;1(1):82-7.
Agasni AA, Indrawati ES. Kecerdasan spiritual dengan regulasi emosi pada mahasiswa program pendidikan sarjana kedokteran. J Empati. 2015;4(1):24.
Asmara FY. Uji validitas dan reabilitas instrumen penilaian profesional behavior mahasiswa keperawatan. J Ners. 2015;10(2):208-9.
Kusumawati W. Profesionalisme dan professional behavior mahasiswa program studi pendidikan dokter fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Mutiara Medika. 2011;11(1):37-45.
Jha V, Bekker HL, Duffy SRG, Roberts TE. Perceptions of professionalism in medicine: a qualitative study. Medical Educ. 2006; 40:1027-36.
Damar CJ. Hubungan antara kecerdasan emosional dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan tahun 2007 [skripsi]. Solo: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2010.
Shasia R, Nurhayati. Hubungan kecerdasan emosional dengan hasil OSCE mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UMY [skripsi]. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta; 2015.
Sugiyono. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta; 2016.
Magdalina YY. Hubungan antara kecerdasan emosional terhadap tingkat gejala kecemasan pada mahasiswa program studi kedokteran tingkat I Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura. CDK 2019;46(9):571-5.
Salam A, Song CO, Mazlan NF, Lee LS, Abdullah MH. Professionalism of Future Medical Professionals in Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) Medical Centre. Internat Med J. 2012; 19(3): 224-8.
Sundararajan S, Vijayaprasad G. Emotional intelligence among medical students: a mixed methods study from Chennai, India. BMJ Med Ed. 2018;18(97).
Rucker J. The relationship between motivation, perceived stress and academic achievement in students. Twente: University of Twente; 2012.
Bangash AS, Ali NF, Shehzad AH, Haqqi S. Maintenance of empathy levels among first and final year medical students: a cross sectional study. F1000Research. 2013;157(2):1–8.
Goleman D. Kecerdasan emosional: Mengapa EI lebih penting daripada IQ. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2009.
Suparman, Manap A, Yamin M. Profil kompetensi sosial mahasiswa calon guru universitas negeri Yogyakarta. Yogyakarta: Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta; 2014.
Khamis NI, Ibrahim NK, Algethmi WA, Binshihon SM, Almahyawi RA, Alahmadi RF, et al. Predictors and correlations of emotional intelligence among medical students at King Abdulaziz University, Jeddah. Pak J Med Sci. 2017;33(5):1080–5.
Wijekoon CN, Amaratunge H, de Silva Y, Senanayake S, Jayawardane P, Senarath U. Emotional intelligence and academic performance of medical undergraduates: a cross-sectional study in a selected university in Sri Lanka. BMJ Med Educ. 2017;17(176).
Cherry MG, Fletcher I, O’Sullivan H, Shaw N. What impact do structured educational sessions to increase emotional intelligence have on medical students? BEME Guide No. 17. Med Teach. 2012;34(1):11– 9.
Abdollahpour I, Nedjat S, Besharat MA, Hosseini B, Salimi Y. Emotional intelligence: a comparison between medical and non-medical students. Iran J Public Health. 2016;45(2):214–22.
Irhandayaningsih A. Pendidikan karakter di perguruan tinggi: Menyikapi dekandensi moral di kalangan generasi muda. Humanika. 2013;17(1):133.
Naibaho H. Pengaruh budaya nasional terhadap keefektifan praktek kompensasi di Indonesia. J Manajemen Bisnis. 2014;5(1):104.
Nursa’ban M. Peningkatan sikap tanggung jawab dan kemandirian belajar mahasiswa melalui metode tutorial di jurusan pendidikan geografi. Cakrawala Pendidikan. 2013;1(3):442.
Harsono, Dwiyanto D. Pembelajaran berpusat mahasiswa. Dalam: Kumpulan naskah pembelajaran pusat pengembangan pendidikan UGM. Yogyakarta: Aditya Media Yogyakarta Bekerjasama dengan PPP UGM; 2005.
Purnamasari CB, Claramita M, Prabandari YS. Pembelajaran profesionalisme kedokteran dalam persepsi instruktur dan mahasiswa. J Pend Kedokt Indon. 2015;4(1):21-6.
Kusumawati W. Profesionalisme dan professional behavior mahasiswa program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Mutiara Medika. 2011;11(1):37-45.
Goleman D. Kecerdasan emosi untuk mencapai puncak prestasi. Widodo ATK, penerjemah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama; 2005.
Health and Safety Executive (HSE). Reducing error and influencing behaviour. Surrey: HSE Books; 2009.
Sastrawinata H. Pengaruh kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial terhadap kinerja auditor pada kap di kota Palembang. Sosialita. 2011; 1(2): 1-18.
Dwi S. Hubungan antara kecerdasan emosional dengan profesionalisme pada polisi fungsi samapta kepolisian wilayah kota besar Semarang [skripsi]. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2007.
Barus NS. Komunikasi efektif dokter dan pasien dalam upaya keselamatan pasien (patient safety) di ruang rawat inap Rumah Sakit Haji Medan tahun 2015 [skripsi]. Medan: Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara; 2016.
Cooper DR, Emory W. Metode Penelitian Bisnis. Jilid 11. Soecipto W, Wikarya U, penerjemah. Jakarta: Erlangga;1999.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Cermin Dunia Kedokteran
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.