Penggunaan Asam Valproat pada Pasien Epilepsi di Poliklinik Saraf Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya Surabaya Periode Maret-Agustus 2021

Penulis

  • Sri Agustina Departemen Ilmu Penyakit Saraf Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Johanes Singoreto Widjaja Departemen Ilmu Penyakit Saraf Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Riska Puspasari Departemen Ilmu Penyakit Saraf Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.55175/cdk.v49i3.203

Kata Kunci:

Asam valproat, epilepsi, obat anti-epilepsi

Abstrak

Latar Belakang. Asam valproat (VPA) telah digunakan sebagai obat antikonvulsan selama 40 tahun. Tujuan. Mengetahui pola terapi asam valproat pada pasien epilepsi di poliklinik saraf Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya Surabaya. Metode. Penelitian cross-sectional deskriptif noneksperimental. Data dari rekam medis pasien epilepsi dengan terapi asam valproat periode Maret – Agustus tahun 2021 di Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya Surabaya. Hasil. Didapatkan 27 pasien, 16 pasien laki-laki (59,2%), 21 pasien dengan rentang usia 19-65 tahun (77,7%), 23 pasien (85,1%) dengan kategori kejang umum. Politerapi asam valproat pada 14 pasien (51,8%), 9 pasien dengan kombinasi fenitoin. Dosis obat tepat pada 100% pasien, 70,3% pasien memiliki respons klinis terkontrol. Sebagian besar pasien (70,3%) tidak melaporkan efek samping. Simpulan. Penderita epilepsi terutama laki-laki usia 19-65 tahun dengan jenis kejang umum. Jenis terapi terbanyak adalah politerapi kombinasi asam valproat dengan fenitoin. Dosis sudah tepat, sebagian besar tanpa efek samping obat dan respons klinis terkontrol baik.

Introduction.Valproic acid (VPA) is a well established anticonvulsant drug for the last 40 years. Objective. To observe the pattern ofvalproic aciduse amongepilepsy patients at Neurology Clinic in Brawijaya level III Hospital Surabaya. Methods. A cross-sectional descriptive nonexperimental research on data from medical records of epilepsy patients with valproic acid therapy during March-August 2021 in Brawijaya level III Hospital, Surabaya, Indonesia. Result. During survey period, 27 epilepsy patients were recorded, 16 patients (59.2%) are male, 21 patients (77.7%) aged between 19-65 year-old; 23 patients (28.1%) with generalized seizure. Majority of patients (14 – 51.8%) used polytherapy; 9 patients used combination of valproic acid and phenytoin. The dosage are adequate in 100% patients, 70.3% are having no adverse effects and 70.3% are well controlled. Conclusion. Most epilepsy patients are male, aged 19-65 years with generalized seizures. Majority used combination of valproic acid and phenytoin. The dosage is adequate, 70.3 % patients are well controlled without adverse effects.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Kusumastuti K, Gunadharma S, Kustiowati E. Pedoman tata laksana epilepsi. Surabaya: PERDOSSI; 2019.

KEMENKES. Pedoman nasional pelayanan kedokteran tata laksana epilepsi pada anak. Jakarta; 2017.

Arifputra A, Sumantri FO. Epilepsi. In: Arifputra A. Kapita Selekta Kedokteran Edisi II. Jakarta; 2014.

Scheffer IE, Berkovic S, Capovilla G, Connolly MB, French J, Guilhoto L, et al. ILAE classification of the epilepsies: Position paper of the ILAE Commission for Classification and Terminology. ILAE. Australia; 2017.

Mohan MM, Thomas SV, Baheti NN, Ram AB, Bhoi S, Dubey D, et al. Valproic acid: A summary of Indian epilepsy society-consensus document. India, 2016.

Fideliawati V. Evaluasi penggunaan asam valproat pada pasien epilepsi pediatrik di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Yogyakarta; 2017.

Hartono ET, Chandra L, Mahardhani OA. Gambaran penggunaan obat anti epilepsi (OAE) pada penderita epilepsi berdasarkan tipe kejang di Poli Saraf Rumkital dr. Ramelan Surabaya. Surabaya; 2020.

Noorbani. Studi penggunaan asam valproat pada pasien epilepsi (Penelitian di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang). Malang; 2014.

Kurniajati R. Evaluasi penggunaan valproat sebagai terapi epilepsi di RS PKUS Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Yogyakarta; 2020.

Wida TE, Larassati, Amaliah NV, Erny K. Karakteristik pasien epilepsi di Rumah Sakit Kota Jambi Periode Januari sampai Desember 2018. J Medika Malahayati. Jambi;2020.

Sari I, Sucipto, Mangun IA. Faktor risiko yang mempengaruhi terkontrol tidaknya epilepsi pada penderita epilepsi usia kurang dari 18 tahun. Jakarta; 2012.

Wulandari N, Wiyati T. Identifikasi drug related problems pada pasien dengan epilepsi di Rumah Sakit Umum Daerah Cirebon. Jakarta; 2020.

Kusumastuti K, Gunadharma S, Kustiowati E. Pedoman tatalaksana epilepsy. Kelompok Studi Epilepsi PERDOSSI. Surabaya: Airlangga University Press; 2014.

Romoli M, Mazzocchetti P, D’Alonzo R, Siliquini S, Elisa VR, Verrotti A, et al. Valproic acid and epilepsy: From molecular mechanisms to clinical evidences. Italia; 2019.

Diterbitkan

2022-03-01

Cara Mengutip

Agustina, S., Widjaja, J. S., & Puspasari, R. (2022). Penggunaan Asam Valproat pada Pasien Epilepsi di Poliklinik Saraf Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya Surabaya Periode Maret-Agustus 2021. Cermin Dunia Kedokteran, 49(3), 126–128. https://doi.org/10.55175/cdk.v49i3.203

Terbitan

Bagian

Articles