Reinfeksi Morbus Hansen (MH) serta Penggunaan Methylprednisolone yang Tidak Tepat

Penulis

  • wenly susanto -

DOI:

https://doi.org/10.55175/cdk.v51i8.938

Kata Kunci:

Kusta, methylprednisolone, Morbus Hansen, Mycobacterium leprae, steroid

Abstrak

Latar belakang: Morbus Hansen (MH) atau kusta adalah infeksi kronis granulomatosa yang disebabkan Mycobacterium leprae. Penyakit ini masih menjadi stigma negatif dan menyebabkan pengucilan di masyarakat. Penggunaan methylprednisolone dapat memengaruhi reinfeksi kusta. Kasus: Wanita berusia 55 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat dengan nyeri perut, mual-muntah, lemas, disertai reaksi kusta aktif. Pasien memiliki riwayat pengobatan kusta di Puskesmas Sumenep pada tahun 2000 dan di RS Kusta Sumberglagah pada tahun 2004, namun tidak mengecek basil tahan asam (BTA) setelah terapi karena merasa sudah membaik. Sampai hari ini pasien mengonsumsi methylprednisolone 4 mg 1-2 kali sehari bila terasa gatal atau bila muncul bentol. Status dermatologis reaksi kusta simetris seluruh tubuh, disertai nodul eritematosa dan nodul ulkus; pada pemeriksaan BTA MH ditemukan bakteriologi indirek +3 dan mikrobiologi indirek 25 kuman. Dilakukan pengobatan kusta multibasiler selama 12-18 bulan dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan pasien tentang perlunya pemeriksaan BTA dan penggunaan steroid yang tepat.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Kundakci N, Erdem C. Leprosy: A great imitator. Clinics in Dermatology. 2019;37(3):200–12. [cited 2023 May 18]. DOI: 10.1016/j.clindermatol.2019.01.002.

Griffiths C, Barker J, Bleiker T, et al. Rook’s textbook of dermatology. New York: Wiley; 2016. DOI:10.1111/bjd.15625.

Pieter Y , Grijsen M. The burden of leprosy in eastern Indonesia. Lancet 2022 Apr 23;399(10335):1588-99. DOI: 10.1016/S0140-6736(22)00699-7.

Lee DJ, Rea TH, Modlin RL. Leprosy. In: Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, et al, editors. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. 9th Ed. New York: McGraw Hill Medical; 2019.

Chen KH, Lin CY, Su SB, Chencorresponding KT. Leprosy: A review of epidemiology, clinical diagnosis, and management. J Trop Med. 2022;2022:8652062. DOI: 10.1155/2022/8652062.

Azevedo MDCS, Ramuno NM, Fachin LRV, Tassa M, Rosa PS, Belone AFF, et al. qPCR detection of Mycobacterium leprae in biopsies and slit skin smear of different leprosy clinical forms. Brazilian J Infect Dis. 2017;21(1):71–7. [cited 2023 May 18]. DOI: 10.1016/j.bjid.2016.09.017.

Ekayanthi IAD, Darmada IGK, Rusyanti LMM. Morbus Hansen. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana .Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar [Internet]. 2014. [cited 2023 May 18]. Available from: https://adoc.pub/download/laporan-kasus-morbus-hansen.html.

World Health Organization. Guidelines for the diagnosis, treatment and prevention of leprosy [Internet]. 2022. Available from: https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/274127/9789290226383-eng.pdf?us=1.

Maymone MBC, Laughter M, Venkatesh S, Dacso MM, Rao PN, Stryjewska BM, et al. Leprosy: Clinical aspects and diagnostic techniques. J Am Acad Dermatol. 2020;83(1):1–14. DOI: 10.1016/j.jaad.2019.12.080.

Alemu Belachew W, Naafs B, Position statement: Leprosy: Diagnosis, treatment and follow-up. J Eur Acad Dermatol Venereol. 2019;33(7):1205–13. DOI: 10.1111/jdv.15569.

Noviastuti AU, Soleha TU. Morbus Hansen tipe multibasiler (mid borderline) dengan reaksi kusta reversal dan kecacatan tingkat I. Universitas Kedokteran Lampung [Internet]. 2017 [cited 2023 May 18]. Available from: https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/717.

Gunawan HC. Mengenal Morbus Hansen. Bul Alumni FK UNTAR [Internet]. 2020; 3. [cited 2023 May 18]. Available from: https://www.researchgate.net/publication/339617430_Buletin_Alumni_FK_UNTAR_Edisi_3.

Ramos-e-Silva M, Castro MCRd. Mycobacterial infections. In: Bolognia JL, Schaffer JV, Cerroni L, editors. Dermatology. 4th Ed. Philadelphia: Elsevier; 2018. p.1296-318.

Mohanty P, Naaz F, Bansal AK, Kumar D, Gupta UD. Challenges beyond elimination in leprosy. Internat J Mycobacteriol. 2017;6(3):222. DOI: 10.4103/ijmy.ijmy_70_17.

Kementerian Kesehatan. 2022. Laporan kinerja. Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular. Jakarta [Internet]. 2022 [cited 2023 May 18]. Available from: http://p2p.kemkes.go.id/wp-content/uploads/2023/03/LAKIP-Setditjen-P2P-Tahun-2022.pdf.

Widaty S, Soebono H, Nilasari H. Panduan layanan klinis diagnosis klinis Morbus Hansen. Perhimpunan Dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi. Jakarta: PERDOSKI; 2017 .p. 80-7.

Walker S, Lebas E, Doni S, Lockwood DNJ, Lambert SM. The mortality associated with erythema nodosum leprosum in Ethiopia: A retrospective hospital-based study. PLoS Negl Trop Dis. 2014;8(3):e2690. DOI: 10.1371/journal.pntd.0002690.

Citrashanty I, Suyoso S, Rahmadewi R. Insufisiensi adrenal sekunder pada eritema nodosum leprosum: Studi profil TNF-α dan kortisol serum. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin [Internet]. 2016;26(2):1–6. Available from: https://doi.org/10.20473/bikk.V26.2.2014.1-6.

Tanwar S, Singh S. Impact of steroids on long term use: A review. Research Scholar, Department of Pharmacology, Jaipur National University, Jaipur-302017, India [Internet]. 2022 [cited 2023 May 18]. Available from: https://www.researchgate.net/publication/358957478_Impact_of_ steroids_on_long_termuse.

Wardhani IAP, Febriani D, Wijayanti W, Mulianto N. Morbus Hansen multibacillary type mid borderline: A case report. Faculty of Medicine, Universitas Sebelas Maret/Dr. Moewardi General Hospital, Surakarta, Indonesia [Internet]. 2022. [cited 2023 May 18]. Available from: https://doi.org/10.37275/bsm.v6i13.638.

Unduhan

Diterbitkan

2024-08-08

Cara Mengutip

susanto, wenly. (2024). Reinfeksi Morbus Hansen (MH) serta Penggunaan Methylprednisolone yang Tidak Tepat. Cermin Dunia Kedokteran, 51(8), 456–460. https://doi.org/10.55175/cdk.v51i8.938

Terbitan

Bagian

Articles