Pemberian SABU (Serum Anti-Bisa Ular) untuk Kasus Gigitan Ular Awitan Lama dengan Komplikasi Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)

Penulis

  • Dedy Kristofer Simangunsong Dokter Umum
  • Hadiki Habib RSCM Jakarta
  • Eirene Simbolon RSON Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.55175/cdk.v51i3.941

Kata Kunci:

Antivenom, gigitan ular, SABU

Abstrak

Pendahuluan: Gigitan ular merupakan penyakit terabaikan di negara-negara subtropis dan tropis di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Gigitan ular adalah salah satu gigitan hewan berbisa paling banyak di dunia. Kasus: Laki-laki usia 34 tahun dengan riwayat digigit ular dua hari sebelum masuk rumah sakit disertai pembengkakan bokong kiri dan perdarahan gusi spontan. Saat di IGD, pasien sadar penuh dengan tekanan darah 120/80 mmHg, suhu 36,8oC, nadi 80x/menit, dan pernapasan 18x/menit. Data laboratorium menunjukkan pemanjangan prothrombin time (PT) dan activated partial thromboplastin time (aPTT), leukositosis, kadar hemoglobin rendah, dan gangguan fungsi ginjal. Setelah ditatalaksana dengan antivenom, suntikan vitamin K, transfusi FFP dan PRC, pasien mengalami perbaikan. Pasien diperbolehkan rawat jalan setelah 3 hari dirawat. Simpulan: Antivenom adalah antidotum spesifik terhadap venom ular, harus diberikan sesegera mungkin jika ada indikasi. Penggunaan antivenom yang tidak sesuai harus sangat dihindari. Di Indonesia, antivenom lokal hanya ada satu, lebih sering disebut SABU (serum anti-bisa ular). Pemberian antivenom harus disertai persiapan untuk potensi reaksi anafilaksis.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Jeon YJ, Kim JW, Park SG, Shin, DW. Risk factor, monitoring, and treatment for snakebite induced coagulopathy: A multicenter retrospective study. Acute Crit Care 2019;34(4):269-75.

World Health Organization Regional Office South-East Asia. Guidelines for the management of snakebites. 2nd Ed [Internet]. 2019. [cited 2022 December 1]. Available from: https://www.who.int/publications/i/item/9789290225300.

Pucca MB, Knudsen C, Oliveira IS, Rimbault C, Cerni FA, Wen FH , et al. Current knowledge on snake dry bites. Toxins 2020;12:668. DOI:10.3390/toxins12110668.

Engels D, Zhou X. Neglected tropical diseases: An effective global response to local poverty-related disease priorities. Infect Dis Poverty 2020;9:10.

Hifumi T, Sakai A, Kondo Y, Yamamoto A, Morine N, Ato M, et al. Venomous snake bites: Clinical diagnosis and treatment. J Intensive Care 2015;3:16.

Gómez-Betancur I, Gogineni V , Salazar-Ospina A, León F. Perspective on the therapeutics of anti-snake venom. Molecules 2019;24:3276.

Knudsen C, Jürgensen JA, Føns S, Haack AM, Friis RUW, Dam SH, et al. Snakebite envenoming diagnosis and diagnostics. Frontiers in Immunology 2021;12:661457.

Williams HF, Layfield HJ, Vallance T, Patel K, Bicknell AB,Trim SA, et al. The urgent need to develop novel strategies for the diagnosis and treatment of snakebites. Toxins 2019;11:363.

Shafie NA, Fauzi H, Wahab MSA, Senek MZF, Ismail AK. The prevalence of hypersensitivity reactions to snake antivenoms administered in Sultanah Nur Zahirah Hospital from 2013 to 2016. Med J Malaysia 2020;75(3):217.

Johnson C, Rimmer J, Mount G, Gurney I, Nicol ED. Challenges of managing snakebite envenomation in a deployed setting. J Royal Army Medical Corps. 2013;9(4):307-11.

Bolon I, Durso AM, Mesa SB, Ray N, Alcoba G, Chappuis F, et al. Identifying the snake: First scoping review on practices of communities and healthcare providers confronted with snakebite across the world. PLOS One 2020;15(3):e0229989.

Tan CH, Liew JL, Tan KY, Tan NH. Assessing SABU (serum anti bisa ular), the sole Indonesian antivenom: A proteomic analysis and neutralization efficacy study. Scient Rep. 2016;6:37299.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku pedoman penanganan gigitan, sengatan hewan berbisa dan keracunan tumbuhan dan jamur. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 2023 .p. 53.

Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J, Tahapary DL. Penatalaksanaan di bidang ilmu penyakit dalam panduan praktik klinis. Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2019 .p. 25-7.

Unduhan

Diterbitkan

2024-03-01

Cara Mengutip

Simangunsong, D. K., Hadiki Habib, & Simbolon, E. (2024). Pemberian SABU (Serum Anti-Bisa Ular) untuk Kasus Gigitan Ular Awitan Lama dengan Komplikasi Disseminated Intravascular Coagulation (DIC). Cermin Dunia Kedokteran, 51(3), 149–155. https://doi.org/10.55175/cdk.v51i3.941

Terbitan

Bagian

Articles