Laki-Laki yang Berhubungan Seksual dengan Laki-Laki (LSL) pada Penderita HIV dan Sifilis Sekunder: Laporan Kasus

Penulis

  • Ida Ayu Cintya Pradnyandari Dokter Umum
  • Anak Agung Candra Wahyuni
  • Putu Dyah Ayu Saraswati

DOI:

https://doi.org/10.55175/cdk.v51i5.987

Kata Kunci:

HIV, infeksi menular seksual, LSL, sifilis sekunder

Abstrak

Kejadian infeksi menular seksual tinggi pada laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL), terutama pada LSL yang terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV). HIV dan sifilis merupakan dua penyakit menular seksual yang sering saling berinteraksi dan mengubah gejala dan tanda penyakit. Laki-laki berusia 27 tahun dengan keluhan patch eritema multipel di seluruh tubuh hingga telapak tangan dan kaki sejak 4 hari. Pasien terdiagnosis HIV sejak tahun 2017. Pasien aktif berhubungan seksual dengan pasangan seks laki-laki dan jarang menggunakan kondom. Diagnosis sifilis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium. Pengobatan yang diberikan adalah benzathine penicillin G 2,4 juta unit sebanyak 3 dosis. Pasien terinfeksi HIV dan sifilis membutuhkan waktu terapi lebih lama dan memerlukan follow-up tes serologis hingga 24 bulan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Sidjabat FN. Lelaki seks lelaki: Aktivitas seksual dan bagaimana mereka memulainya? J IKESMA. 2016;12:65-74.

Wang L, Hong C, Simoni JM, He N, Li C, Chen L, et al. Correlates of antiretroviral therapy (ART) initiation among HIV-positive men who have sex with men (MSM) in China. J Global Health Rep. 2022;6:e2022020. DOI:10.29392/001c.33816.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan perkembangan HIV AIDS & penyakit infeksi menular seksual (PIMS) triwulan I tahun 2022. Laporan HIV/AIDS. Jakarta; 2022.

Kementerian Kesehatan RI. Estimasi dan proyeksi HIV/AIDS di Indonesia 2015-2020. Jakarta; 2017.

Peeling RW, Mabey D, Kamb ML, Chen XS, Radolf JD, Benzaken AS. Syphilis. Nat Rev Dis Primers. 2017 Oct 12:3:17073. DOI: 10.1038/nrdp.2017.73.

Cook OM, Knafo J, Bhaskar R, Salhab M, Nguyen H. Secondary syphilis presenting as erythema multiforme in the setting of AIDS and psoriasis. Cureus 2022 Sep 13;14(9):e29110. DOI: 10.7759/cureus.29110.

Fernandes A, Ervianti E. Secondary syphilis in human immunodeficiency virus (HIV)-infected men who have sex with men (MSM): A case report. BIKK [Internet]. 2020 [cited 2023 Jul 17]. Available from: https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/5176.

Tuddenham S, Ghanem KG. Emerging trends and persistent challenges in the management of adult syphilis. BMC Infect Dis. 2015;15:351-9.

Kementerian Kesehatan RI. Laporan survei terpadu biologis dan perilaku 2015. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI. Jakarta; 2017.

Petrosky E, Fanfair RN, Toevs K, DeSilva M, Schafer S, Hedberg K, et al. Early syphilis among men who have sex with men in the US Pacific Northwest, 2008–2013: Clinical management and implications for prevention. AIDS Patient Care STDS. 2016;30(3):134–40.

Nelson LE, Wilton L, Agyarko-Poku T, Zhang N, Aluoch M, Thach CT, et al. The association of HIV stigma and HIV/STD knowledge with sexual risk behaviors among adolescent and adult men who have sex with men in Ghana, West Africa. Res Nurs Health 2015;38(3):194-206.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2022). Laporan eksekutif perkembangan HIV AIDS dan penyakit infeksi menular seksual (PIMS) triwulan I tahun 2022 [Internet]. 2022. Available from: https://siha.kemkes.go.id/portal/files_upload/Laporan_TW_1_2022.pdf.

PERDOSKI. Panduan praktik klinis bagi dokter spesialis kulit dan kelamin di Indonesia. Jakarta; 2017.

Sánchez-Gómez A, Jacobson JO, Montoya O, Magallanes D, Bajaña W, Aviles O, et al. HIV, STI and behavioral risk among men who have sex with men in a setting of elevated HIV prevalence along Ecuador's Pacific Coast. AIDS Behav. 2015;19(9):1609-18.

Centre For Disease Control and Prevention. HIV stigma and discrimination [Internet]. 2021. Available from: https://www.cdc.gov/hiv/basics/hivstigma/index.html#:~:text=HIV%20stigma%20is%20negative%20attitudes,of%20people%20can%20get%20HIV.

Satyaputra F, Hendry S, Braddick M, Sivabalan P, Norton R. The laboratory diagnosis of syphilis. Clin Microbiol Rev. 2021 Sep 20;59(10):e0010021. DOI: 10.1128/JCM.00100-21.

Churcher S. Stigma related to HIV and AIDS as a barrier to accessing health care in Thailand: A review of recent literature. WHO South East Asia J Public Health. 2013 Jan-Mar;2(1):12-22. DOI: 10.4103/2224-3151.115829.

Imões LA, Ceccato MGB, Silveira MR, Mendes JC, Lula MD, Costa AMG. Factors associated with HIV/syphilis co-infection initiating of antiretroviral therapy [Internet]. 2022. Available from: https://scielosp.org/pdf/rsp/2022.v56/59/en.

Wu MY, Gong HZ, Hu KR, Zheng HY, Wan X, Li J. Effect of syphilis infection on HIV acquisition: A systematic review and meta-analysis. Sex Transm Infect. 2021;97(7):525-33.

Adawaye C, Souleymane AO, Fouda AA, Djarma O, Cournil A, Tuaillon E, et al. Syphilis diagnosis and serological response to benzathine penicillin G among patients attending HIV clinics in N'Djaména, Chad. Int J Infect Dis. 2021;108:461-4.

Unduhan

Diterbitkan

2024-05-02

Cara Mengutip

Ida Ayu Cintya Pradnyandari, Anak Agung Candra Wahyuni, & Putu Dyah Ayu Saraswati. (2024). Laki-Laki yang Berhubungan Seksual dengan Laki-Laki (LSL) pada Penderita HIV dan Sifilis Sekunder: Laporan Kasus. Cermin Dunia Kedokteran, 51(5), 267–271. https://doi.org/10.55175/cdk.v51i5.987

Terbitan

Bagian

Articles